21 Februari, 2009

MENAFKAHI DENGAN HARTA HALAL

Nafkah merupakan bagian dari tanggung jawab yang nyata bagi seorang ayah.Dalam Islam tidak ada batasan mengenai besar kecilnya nafkah yang harus diberikan pada keluarganya.Hanya saja Islam menggaris bawahi dengan tegas, bahwa seorang ayah tidak dibenarkan menafkahi keluarganya [anak & istri]dengan harta yang haram.
Sesuap nafkah dari seorang ayah kepada anak-anaknya, akan menelusup kedalam peredaran darah dan akan menggumpal menjadi daging yang terus tumbuh dan berkembang.Maka bagaimana bisa dibayangkan, jika yang dimakan oleh mulut-mulut kecil tak berdosa itu adalah barang-barang haram, yang akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan mentalnya lewat aliran darah keotaknya ?
Jadi meskipun sulit,seorang ayah dituntut untuk mencarikan nafkah, hanya dari perolehan harta yang halal saja, tanpa bercampur dengan barang-barang yang haram.
"DAN BAGI AYAH KEWAJIBAN MENAFKAHI DAN MEMBERI PAKAIAN KEPADA IBU [DAN ANAK-ANAKNYA] DENGAN CARA YANG WAJAR.{Surat Al Baqarah ayat 223}.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anak Durhaka atau Berbakti ?

Melihat kenyataan yg terjadi,telah demikian banyak anak2x manusia yg tersesat ,baik yg tua,muda atau remaja.Dengan begitu entengnya mereka telah meremehkan eksistensi orang tua,sehingga banyak orang tua yg terluka hatinya karena ulah anak2xnya.
Tidak selamanya harapan dan cita-cita orang tua untuk mempunyai anak yg berbakti itu terkabulkan.Karena ketidak tahuannya ,banyak orang tua yg tidak menyadari bahwa anaknya itu telah berbakti atau telah durhaka.Karena sayangnya yg begitu besar, terkadang orang tua kurang tanggap dengan batas antara sikap berbakti & sikap kedurhakaan.
Demikian pula dengan anak.Dengan dalih mengikuti arus modern, tak jarang seorang anak telah melampaui batas kewajaran dalam bersikap pada orang tua.Jelasnya banyak anak muda yg tidak tahu batasan antara berbakti & durhaka.
Sesungguhnya akhlak anak bisa direncanakan semenjak calon bapaknya masih bujangan.Rabalah diri kita sendiri ! Dalam posisi manakah diri kita ?.....Apakah kita telah berbakti ataukah justru kita anak yg durhaka ?